Lobster Air Tawar (LAT)



Lobster Air Tawar atau Freshwater Crayfish adalah salah satu genus yang termasuk dalam kelompok udang (Crustacea) air tawar yang secara alami memiliki ukuran tubuh relatif besar dan memiliki siklus hidup hanya di lingkungan air tawar. Beberapa nama internasional lobster air tawar ini adalah crayfish, crawfish, dan crawdad.

Berdasarkan penyebarannya, didunia ini ada 3 famili lobster air tawar, yakni famili Astacidae, Cambaridae, dan Parastacidae. Lobster air tawar Astacidae dan Cambaridae tersebar dibelahan dunia utara, sedangkan Parastacidae menyebar di dunia bagian selatan, seperti Australia, Indonesia bagian timur, Selandia Baru, dan Papua Nugini.

Berdasarkan penelitian dan kajian ilmiah diketahui bahwa habitat alam lobster air tawar
adalah danau, rawa, atau sungai yang berlokasi didaerah pegunungan. Disamping itu, diketahui pula bahwa lobster air tawar bersifat endemik karena terdapat spesifikasi pada spesies lobster air tawar yang ditemukan di habitat alam tertentu (native).

Anatomi dan Biologi:
Secara morfologi, spesies- spesies lobster air tawar termasuk dalam genus Cherax, famili parastacidae, ordodecapoda, kelas malacostraca, subfilum crustacea, dan filum arthopoda.

Umumnya lobster air tawar memiliki ciri- ciri morfologi tubuh terbagi menjadi 2 bagian, yakni kepala (chepalothorax) dan badan (abdomen). Antara kepala bagian depan dan bagian belakang dikenal dengan nama sub-chepalothorax. Cangkang yang menutupi kepala disebut karapak (carapace) yang berperan dalam melindungi organ tubuh, seperti otak, insang, hati, dan lambung. Karapak berbahan zat tanduk atau kitin yang tebal dan merupakan nitrogen polisakarida yang disekresikan oleh kulit epidermis dan dapat mengelupas saat terjadi pergantian cangkang tubuh (molting). Tubuh terbagi dua. Bagian kepala atau clepalothorax dan badan atau abdomen.

Karakteristik Umum.
Dibanding dengan morfologi tubuh udang galah air tawar (Macrobrachum resenbergii), ciri-ciri khusus yang dimiliki lobster air tawar sebagai berikut:

* Seluruh proses siklus lobster air tawar dilaksanakan di air tawar.
* Memiliki sistem pengeraman telur dari pengembangan hingga telur menetas.
* Pengasuhan benih dilakukan sejak benih masih memiliki kuning telur hingga berbentuk juvenil dengan ukuran dan umur tertentu.
* Karakteristik lainnya adalah meningkatnya aktivitas kaki renang terutama saatmengerami telur atau mengasuh benih. Tingginya aktivitas pergerakan kaki renang untuk meningkatkan kandungan oksigen terlarut karena baik pada saat terjadinya pembelahan inti sel (mitosis) hingga terbentuknya sigot dalam telur maupun dalam penetasan telur hingga dilakukan pengasuhan benih, kebutuhan terhadap oksigen relatif tingga, sedangkan sumber oksigen hanya berasal dari oksigen terlarut didalam air sekitarnya

TINGKAH LAKU LOBSTER AIR TAWAR

Mengonsumsi Pangan:
Dihabitat aslinya, lobster air tawar aktif mencari pakan pada malam hari (nocturnal). Pakan lobster air tawar biasanya berupa biji-bijian, ubi-ubian, dan bangkai hewan. Cara memakan pakan menggunakan tahapan kerja antena panjang mendeteksi bahan pakan terlebih dahulu. Jika bahan pakan tersebut sesuai dengan keinginannya, lobster akan menangkapnya menggunakan capit, selanjutnya menyerahkan kepada kaki jalan pertama sebagai tangan pemegang pakan yang akan dikonsumsi. Lobster air tawar memiliki gigi gigi halus yang terletak dipermukaan mulut, sehingga cara memakan pakannya sedikit demi sedikit.
Dihabitat alaminya, lobster air tawar biasa mengonsumsi pakan berupa biji- bijian, ubiubian, tumbuhan, hewan yang mati (scavenger), sekaligus memangsa hewan hidup lain dari kelompok udang. Karena itu lobster air tawar termasuk hewan omnifora. Kebiasaan nyata yang sering dilakukan adalah mengonsunsi udang- udang kecil yang hidup di habitatnya atau memangsa hewa anggota cherax itu sendiri, sehingga lobster aur tawar memiliki sifat kanibal. Jenis pakan yang dapat dikonsumsi induk lobster air tawar diantaranya daging dang kecil, ubi jalar, dan pelet.

Kebiasaan Reproduksi:
Perilaku lobster air tawar yang cukup menarik untuk diamati adalah aktivitasnya saat perkawinan hingga muncul juvenil. Tahap awal yang dilaksanakan oleh setiap induk sebagai berikut.

* Mencari pasangan
* Melakukan percumbuan antar pasangan
* Melakukan perkawinan
* Induk betina mengerami telur

Syarat Hidup Lobster air tawar (LAT)
Lobster air tawar (LAT) pada umumnya dapat hidup pada selang parameter air yang lebar. Mereka diketahui toleran terhadap kandungan oksigen terlarut sangat rendah. Akan tetapi untuk tumbuh dan berkembang dengan baik tentu tidak akan dapat dilakukan pada kondisi demikian. Untuk tumbuh dan berkembang dengan baik mereka memerlukan kadar oksigen terlarut lebih dari 4 ppm.
Untuk kehidupannya, LAT tidak perlu harus terendam air. Selama insangnya dapat tetap terjaga selalu lembab; mereka dapat menyerap oksigen langsung dari udara dan dapat hidup dalam keadaan demikian hingga beberapa bulan. Udara yang lembab biasanya sudah cukup untuk mempertahankan insang mereka tetap lembab. Meskipun demikian untuk berpijah mereka memerlukan dan harus ada didalam air.
LAT telah bervolusi untuk dapat hidup dalam cuaca kering. Apabila lahan tempat tinggal mereka kering, LAT akan menggali lubang selaras dengan penurunan permukaan air tanah yang terjadi , kemudian menutup lubanyang dengan tumpukan tanah bekas galiannya.
Selanjutnya mereka akan tampak berada dalam keadaan dorman. Keadaan ini disebut sebagai aestivation. Mereka bisa dalam keadaan demikian dalam jangka waktu sangat lama, hingga air kembali datang ke daerah mereka.
LAT biasa hidup di air keruh, hal ini sangat menguntungkan bagi mereka agar dapat terhindar dari musuh alaminya. Biasanya mereka hidup pada perairan dengan dasar berlumpur dengan beberapa bebatuan dan potongan cabang tanaman. Dilaporkan bahwa LAT yang dipelihara pada lingkungan dengan substrat berbatu dan belumpur memiliki pertumbuhan lebih cepat dibandingkan dengan mereka yang dipelihara pada substrat buatan seperti plastik.

Temperatur:
LAT juga toleran terhadap suhu sangat dingin mendekati beku hingga suhu diatas 35 °C. Meskipun demikian untuk LAT-LAT daerah tropis hendaknya dipelihara pada selang suhu 24 - 30° C Pertumbuhan optimum akan dapat dicapai apabila mereka dipelihara pada selang suhu 25-29 °C.

pH :
LAT hidup pada perairan dengan kisarn pH sedikit alkalin yaitu antara 7-9. Mereka jarang dijumpai berada diperiaran dengan pH kurang dari 7. Sedangkan kesadahan air yang diperlukan adalah sedang hingga tinggi. Hal ini diperlukan untuk menjaga kandungan kalsium terlarut cukup tinggi untuk menjamin pembentukan cangkang mereka dengan baik.

Kualitas air lainnya:
Berbagai laporan menunjukkan bahwa LAT muda sensitif terhadap kadar klorin tinggi. Oleh karena itu sering dianjurkan untuk menuakan air terlebih dahulu sebelum digunakan untuk LAT.
LAT diketahui pula dapat mengakumulasikan merkuri (Hg) dalam tubuhnya sehingga mereka sering dijadikan sebagai indikator pencemaran lingkungan. LAT sensitif terhadap pestidida, terutama dari golongan organoklorin, begitu pula residu-residu minyak. Hal ini hendaknya menjadi perhatikan bagi mereka yang ingin membudidayakan LAT secara terbuka, agar terlebih dahulu memeriksa dengan seksama sumber air yang akan digunakan.

PERALATAN YANG HARUS DISIAPKAN
Guna melakukan usaha budidaya lobster air tawa ini ada beberapa perlengkapan dan juga beberapa peralatan yang harus kita siapkan diantaranya:

Aquarium:
Aquarium yang dibutuhkan untuk pemeliharaan 1 set indukan ( 5 betina dan 3 Jantan ) membutuhkan 3 Aquarium, dimana aquarium pertama untuk penempatan calon indukan, aquarium kedua guna pengeraman, dan aquarium ketiga guna pemijahan anakan.

Airator:
Airator adalah alat untuk mensupply oksigen kedalam aquarium, tapi apabila di kolam ataupun di tempat pemeliharaan terdapat air mengalir maka airator tidaklah dibutuhkan.

pipa paralon:
Lobster memiliki sifat sangat pemalu dan tidak menyukai adanya sinar, oleh karenannnya dibutuhkan tempat sembunyian berupa paralon, roster ataupun bekas tempat terulr untuk sembunyian lobster.

Filter Air:
Filter air tidaklah wajib, tetapi akan lebih baik apa bila dalam tiap aquarium di tempatkan filter air agar kondisi air tetap jernih.

MEMBEDAAN JANTAN DAN BETINA

Lobster air tawar merupakan spesies dimorfis, yakni terdiri dari jenis kelamin jantan dan betina. Jenis kelamin jantan dan betina dapat dibedakan secara pasti jika telah mencapai 2 bulan dengan panjang total rata- rata 5 s/d 7cm. Ciri- ciri primer pembeda jenis kelamin calon induk lobster air tawar adalah bentuk tertentu yang terlletak ditangkai kaki jalan dan ukuran capit. Sementara itu ciri-ciri sekunder yang dapat dilihat secara visual adalah kecerahan warna tubuhnya.
Calon induk jantan memiliki tonjolan didasar tangkai kaki jalan ke-5 jika penghitungan dimulai dari kaki jalan dibawah mulut. Ciri lobster air tawar betina adalah adanya lubang bulat yang terletak didasar kaki ke-3. Berdasarkan capitnya, calon induk jantan memiliki ukuran capit 2-3 kali lebar buku pertama (tangkai capit) dan calon induk betina memiliki ukuran capit yang sama atau 1,5 kali buku pertama.

3 komentar:

windu mengatakan...

PERTAMAXX nya bwt ane ya gan :D

Eka Irianto A Tahir (Keyko) mengatakan...

terima kasih ^_^

Iksan Matoka mengatakan...

Makasih atas postingannya :)

Posting Komentar

Jika anda berkenan mohon tinggalkan pesan